Pages

Selasa, 28 September 2010

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

     Di zaman sekarang ini pertumbuhan penduduk di seluruh belahan dunia, berkembang dengan pesatnya. Hal ini mendorong timbulnya beraneka ragam aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, budaya, poltik, ekonomi, dan sebagainya. Pertumbuhan tersebut menyebabkan pertambahan mata pencaharian hidup, yang pada awalnya  hanya bersifat homogen, kini menjadi kompleks.
     Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi masalah sosial ekonomi pada umunya dan masalah penduduk khususnya. Selain itu pertumbuhan penduduk yang tidak di imbangi oleh fasiltas-fasilitas yang memadai dan mencukupi, akan menimbulkan masalah lainnya.

* Pertumbuhan penduduk biasanya di pengaruhi beberapa faktor, diantaranya :
   1. Kematian (Mortalitas)
   2. Kelahiran (Fertilitas)
   3. Migrasi

      Menurut John Clark : pertumbuhan penduduk dikatakan cepat, apabila usia antara 0-14 tahun lebih dari 40% dari golongan usia 60 tahun. Cara lain melihat pertumbuhan penduduk cepat atau lambat ialah dengan menggunakan piramida penduduk. Karena pada piramida penduduk ini dapat di lihat perbandingan pertumbuhan penduduk usia anak-anak, dewasa, dan orang tua.

* Terdapat 3 macam struktur piramida pertumbuhan penduduk :
   1. Piramida Penduduk Muda
   2. Piramida Stationer
   3. Piramida Penduduk Tua

     Berdasarkan komposisi usia penduduk, dapat di buat suatu perhitungan rasio ketergantungan. Biasanya ini di tampilkan dalam persentase. Batasan usia produktif kerja berbeda-beda setiap daerahnya. Namun, pada umumnya sekitar usia 15 tahun hingga 65 tahun. Pertumbuhan penduduk dari zaman ke zaman tidak lah sama, seperti yang telah telah saya bahas di atas, perbedaan tersebut terjadi akibat beberapa faktor. Oleh karena itu, keanekaragaman budaya dan kepribadian pun turut mendampingi laju pertumbuhan penduduk seiring bergantinya zaman.
     Contohnya di Indonesia, pertumbuhan penduduk Indonesia pertama kali berada pada zaman batu tua (Paleolitikum), pada zaman ini pertumbuhan penduduk tidak menentu, hal ini terjadi karena manusai di zaman ini masih berpindah-pindah dari daerah satu ke daerah lain. Selain pertumbuhan penduduk, di zaman ini juga terdapat banyak peninggalan-peninggalan bersejarah baik berupa benda atau pun bahasa, yang nantinya akan berkembang menjadi kebudayaan yang ada di Indonesia. Salah satu contohnya ialah Kapak genggam dan Bahasa Proto-Austronesia.
     Setelah berakhirnya zaman Paleolitikum ini, datang lah zaman batu muda (Neolitikum) zaman ini juga disebut zaman logam, karena pada zaman ini, manusia pola pikirnya telah berkembang, terutama dalam pembuatan benda-benda dari bijih besi yang nantinya akan menghasilkan sebuah benada logam. Selain itu, zaman Neolitikum ini merupakan zaman revolusi dalam kehidupan manusia, dimana pada zaman ini, manusia telah menetap hanya pada suatu daerah. Akhir dari zaman Neolitikum ini, merupakan bukti nyata, bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu-Buddha, telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya.

      Selanjutnya saya akan memaparkan ringkasan tentang penyebaran beberapa kebudayaan yang terdapat di Indonesia, penyebaran kebudayaan di Indonesia di awali dengan masuknya kebudayaan Hindu pada abad ke 3 dan ke 4 M, kedatangan tersebut berjalan mulus, hingga pada awal memasuki abad ke 5, masuk lah kebudayaan Buddha ke Indonesia. kebudayaan Buddha ini ternyata lebih dapat dikatakan berpandangan dari pada kebudayaan Hindu. Ini dikarenakan tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Penganut Hindu dan Buddha banyak menghasilkan karya-karya yang menawan, berupa seni pahatan, seni arsitektur, maupun seni sastra. Selanjutnya, ketika memasukin abad ke 15 dan ke 16, berkembanglah kebudayaan islam yang di sampaikan oleh Wali Sanga. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan merupakan Agama yang di anut sebagian terbesar oleh rakyat dan bangsa Indonesia. Masih banyak lagi kebudayaan yang mewarnai negara Indonesia ini. Semua itu memberikan banyak dampak bagi kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger