Pages

Minggu, 16 Januari 2011

Pengalaman Ku

ini merupakan pengalaman ku bersama keluarga, pengalaman yang menyenangkan yang akan saya ceritakan pada pembaca sekalian. selamat membaca.

ini merupakan kisah saya ketika saya dan keluarga pergi bertamasya ke gunung bromo. kami sekeluarga pergi dengan menggunakan mobil, sebelum berangkat saya dan adik-adik saya menyusun barang-barang yang akan di bawa ke dalam mobil, ibu dan nenek saya memasak bekal makanan yang akan di bawa, dan ayah saya mengecek kondisi kendaraan. setelah kami telah selesai dengan semua kegiatan kami, baru lah kami berangkat.  baru kurang lebih 10 meter kami berjalan, tiba-tiba bagasi modil kami terbuka dengan sendirinya.

sungguh aneh dan mengherankan. saya dan adik-adik pun lekas turun dan merapikan kembali barang-barang yang berjatuhan dari bagasi mobil. kejadian aneh itu menimbulkan firasat buruk bagi nenek saya, namun semua tetap berpikir positive dan perjalanan pun di mulai kembali dengan basmallah.

perjalanan pun berjalan dengan hikmat, apalagi ketik melalui daerah pegunungan, disana jalannya berliku-liku, masih banyak pepohonan yang hijau, dan yang paling asik ialah udaranya yang segar. beda sekali dengan udara di Jakarta.

perjalanan menuju gunung bromo kurang lebih 4 jam. sesampainya disana, saya dan keluarga istirahat, makan siang dan sholat dahulu,  setelahnya baru kami memasuki wisata gunung bromo. gunung bromo meruakan objek wisata alam yang indah, disana kita dapat melihat memandangan alam yang luar biasa. objek wisata utama gunung bromo iyalah kawah bromo yang selalu menyemburkan pasir putih yang sangat indah, namun untuk melihat pesona tersebut kami haru mendaki gunung bromo yang cukup tinggi. tapi kalian jangan kwatir untuk lelah, di lereng gunung bromo terdapat tempat penyewaain kuda tunggang, yang lumayan murah tarif perkudanya.

saya dan keluarga tak lama-lama berada di gunung bromo, karena kami harus melaknjutkan berkunjung ke rumah paman ku. cukup sekian cerita dari ku.

Selasa, 11 Januari 2011

Kebudayaan Ku

Nenek ku asli orang dari Purwokerto, jadi saya akan memaparkan objek wisata dan budaya yang ada disana, ayo silahkan dibaca.

Pertama, saya akan menjelaskan tentang objek wisata, begitu banyak objek wisata di Purwokerto, terutama objek wisata alam, karena daerah Purwokerto merupakan daerah yang berada di daerah yang relative tinggi. Salah satu objek yang terkenal di Purwokerto ialah Baturraden, Baturraden terletak di sebelah utara kota Purwokerto tepat di lereng sebelah selatan Gunung Slamet. Baturraden karena letaknya di lereng gunung menjadikan kawasan ini memiliki hawa yang sejuk dan cenderung sangat dingin terutama di malam hari. Baturraden juga merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal, terutama pada hari minggu dan hari libur nasional. Kondisi tersebut menyebabkan banyak hotel dan vila didirikan di sini.

Baturraden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 15 km dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat. Apabila ingin menggunakan kendaraan umum wisatawan dapat naik angkutan kota dari terminal di Purwokerto dan turun di terminal lokawisata Baturraden. Jika ingin lebih praktis wisatawan dapat menggunakan taksi. Jika memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya hati-hati karena jalan yang menanjak dengan kemiringan sekitar 30 derajat.

Baturraden adalah keindahan yang memancar dari lereng Gunung Slamet. Lokasi wisata yang berjarak hanya sekitar 15 km dari kota Purwokerto, Jawa Tengah ini, tak hanya menyimpan panorama alam yang molek, tetapi juga cerita rakyat tentang Raden Kamandaka, atau Lutung Kasarung yang cukup akrab di masyarakat Indonesia. Selain akses yang mudah, area wisata ini juga menyediakan hotel dan aneka penginapan yang memadai. Di samping, bagi pecinta alam terbuka disediakan camping ground yang nyaman dan aman. Dan tanpa perlu khawatir akan kesulitan memperoleh makanan, karena di area ini cukup banyak pedagang yang menjajakan sate kelinci.

objek wisata yang dapat di kunjungi di Baturaden :
  • Pancuran Pitu Baturraden 
  • Pancuran Telu
  • Bumi Perkemahan
  • Kaloka Widya Mandala
  • Pemandian Air Panas
  • Curug Ceheng
  • Wahana Wista Lembah Combong
  • Combong Valley Paint Ball and War Games
  • Telaga Sunyi
  • Baturraden Adventure Forest 
Lalu kebudayaan yang terdapat di Purwekerto ialah Begalan.
Begalan
seni tutur tradisi sing diramu seni tari, pigunane nggo srana nyumponi urut-urutan upacara Pengantenan. Di gelar sejrone acara tekane rombongan penganten lanang mlebu maring plataran (latar) penganten wadon. Uba rampene wujud alat-alat dapur sing diarani "Brenong Kepang". Kuwe jan-jane salah sijine gawan penganten lanang, go nyumponi syarat adat mBanyumas sing tegese (makna simbolis)gathuk karo falsafah Jawa khususe wewengkon mBanyumas. Contone: ilir, iyan, cething, kusan, kalo (saringan ampas), tampah (nyiru), sorokan, centhong, siwur, irus, kendhil karo wangkring lan wlira. Egin ditambah maning karo ubarampe sajen, yakuwe pala pendhem, pala gantung, pala kesimpar, kembang pitung rupa/werna, beras kuning, sewernane gegodhongan,gedhang raja lan gedhang emas, endhog ayam,lan liya-liyane egin akeh maning. Sandhangane wong sing kedhapuk upacara begalan kiye kudu nganggo klambi kampret srawa ireng, bebed lancingan bathik Banyumasan,ikete wulung jeblagan, lan sikile kudu nyeker ora kena nganggo trumpah.

Upacara Begalan kiye isine pitutur nggo penganten sakloron gole arep mbangun somah. Sejrone catur-gunem upacara, kuwe diwedharaken pitutur becik nggo penganten lan tamu sing pada teka ngrubung, kadhang-kadhang dibumboni glewehan-glewehan kepriwe carane wong urip omah-omah lanang-wadon. Pagelaran seni kiye diiring gendhing Jawa Banyumasan [Ricik-ricik, crebonan, gunung sari, gudril lan eling-eling ].
Maksud lan prelambang dibegal: "sing dibegal, kuwe dudu dunyane, tapi Bajang Sawane kaki penganten lan nini penganten".

Upacara kiye di wakilaken tukang njoged sing wis biasa (dhukun begalan), gunggunge ana wong loro; sing siji dadi wakile penganten wadon gawane "Wlira" ruyung jambe (sigaran wit jambe), dene wakil penganten/besan lanang nggawa "Brenong Kepang" kuwe isen-isene prabot dapur.
Biasane bar gelaran, "Brenong kepang" (alat dapur) sing digawa kuwe dibalangaken kanggo rebutan/rayahan penonton

    Keseharian Ku

    Nama ku Harry Setiawan, orang-orang biasa memanggilku Harry atau Harse, aku tinggal disebuah rumah yang terletak didaerah otista, rumah ku juga tidak jauh dari bantaran sungai ciliwung. Kali ini aku akan menceritakan keseharian ku, silahkan membaca.

    Aku biasa memulai hari pada pukul 5 pagi, aku bersih-bersih badan, membereskan kamar dan tempat tidur, dan tak lupa aku sholat subuh, setelah itu, apabila ada jadwal kuliah aku mempersiapkan peralatan yang akan ku bawa pada kuliah nanti, dan bila tidak kuliah aku biasanya membuat sarapan. orang tua ku biasa bangun pagi dan membuatkan adik-adikku sarapan untuk bersekolah, aku pun turut membantunya, setelah adik ku berangkat sekolah, aku pun menonton acara televisi, hingga saat siang tiba, orang tua ku telah berangkat kerja, aku membantu nenek ku membersihkan rumah, mulai dari menyapu, mengepel, hingga lainnya. setelah zuhur berkumandang, aku pun melepas lelah dengan bermain games, pastinya ku lakukan setelah ku sholat . aku main hingga lupa waktu, sehingga waktu ashar pun tiba. akau mandi dan sholat ashar. setelahnya aku tidur. hingga sebelum maghrib tiba, ku bangun, ku cuci muka dan ku makan sore. Setelah kiranya malam tiba, aku mencari-cari bahan kuliah yang aku kurang mengerti di internet, lalu aku tidur pada jam 9.

    begitulah keseharian ku.

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

     
    Powered by Blogger